Rabu, 09 Desember 2009



Ya, bisa. Jika ada api di dapur anda tak perlu panik, gunakan soda kue secukupnya maka api akan padam. Bingung?! Why?! Aksi ini memanfaatkan soda kue sebagai reaktan dalam reaksi kimia yang terjadi pada pemadaman api.
Inilah sains yang terkandung didalamnya.
Untuk menghasilkan api terdapat tiga komponen utama: bahan bakar (misalnya senyawa hidrokarbon seperti BBM atau kayu), suatu agen pengoksidasi atau oksidator (biasanya oksigen dari udara), dan panas. Reaksi pembakaran akan berhenti jika salah satu dari tiga komponen tersebut dihilangkan, entah bahan bakar, oksidator atau panasnya. Sebagai contoh api dikecilkan dengan menghalangi aliran oksigen ke bahan bakar, seperti dengan cara menutup kompor yang terbakar dengan karung basah. Hal yang sama oksigen dilingkungan dapat digantikan oleh gas yang tidak mendukung pembakaran contohnya karbon dioksida (CO2). Aksi pemadaman dengan CO2 berdasarkan pada fakta CO2 lebih berat dari udara (44.0 vs 28.9 g mol-1), menyebabkan lingkungan yang mengandung banyak C02 mengendap dan membungkus benda yang terbakar. Penggantian udara oleh gas C02 yang lebih berat menghentikan proses pembakaran. Setelah itu, air akan mendinginkan system dan menurunkan suhu sampai pada titik dimana reaksi pembakaran tidak dapat terjadi lagi.
Sodium bikarbonat, NaHC03, yang dikenal sebagai soda kue, juga merupakan pemadam api yang baik karena reaksi kimia dari garam ini pada suhu tinggi mengurangi oksigen dari lingkungan. Bagaimana terjadinya? Meskipun NaHC03 merupakan padatan ionic yang stabil pada suhu kamar, pada suhu tinggi (seperti dalam api) NaHC03 (s) mengalami dekomposisi termal (yaitu reaksi yang diaktivasi oleh panas, reaksi endotermis) menghasilkan, salah satunya, gas CO2. Sehingga seperti telah disebutkan di atas, gas CO2 yang dihasilkan dari dekomposisi soda kue menghasikan lingkungan yang kandungan oksigennya turun sehingga akan memadamkan apinya.
Reaksi yang terjadi:
2 NaHC03 (s) -> Na2C03 (s) + H20 (g) + C02 (g).

0 komentar:

Posting Komentar