Kamis, 22 Oktober 2009


Udah Lama neyh Gak Posting.. Kata Pak Prof. AK. Prodjosantoso Ph. D. dosen Kimia Anorganik 2 aku postingnya gak harus dari Tugas Yang dikasih aja Tapi artikel apa aja boleh yang penting berhubungan sama Kimia Anorganik..
Nah ini Lho artikel baru'y,,Tau gak temen-temen,, Kalo sekarang ini ditemukan Unsur kimia baru “super berat” yang akan segera menempati Tabel Periodik dengan nomor atom 112. Unsur ini diberi nama “Copernicium” dengan simbol “Cp” sebagai bentuk penghargaan kepada ilmuwan dan astronom Nicolas Copernicum (1473-1543) yang menyatakan bahwa Bumi mengorbit Matahari, dan bukan sebaliknya. “Temuan ini menata dasar cara pandang modern manusia terhadap alam semestanya”, kata Profesor Sigurd Hofmann, ketua tim penemu Unsur 112 di Laboratorium GSI Helmholtzzentrum fűr Schwerionenforschung (Center for Heavy Ion Research ) di Darmstadt Jerman.

Penemuan unsur 112 ini kali pertama ditemukan pada 1996,dengan menembakkan atom seng bermuatan (ion seng) melalui akselerator partikel yang panjangnya hampir 400 kaki (120 meter) untuk menumbuk sebuah timbal sasaran. Inti dari kedua unsur akan bersatu, atau bergabung, untuk membentuk inti dari unsur baru yang juga dikenal sebagai Ununbium, nama latin dari 112 (nama latin dari 1=un, 2=bium, 112=Ununbium). Unsur baru itu beratnya hampir 277 kali lebih berat daripada hidrogen, membuatnya sebagai unsur terberat di tabel periodik. Karena unsur baru itu meluruh tidak sampai sedetik kemudian, keberadaannya cuma bisa dibuktikan dengan metode analisis yang ekstrem, cepat dan sensitif. Sebanyak duapuluh satu ilmuwan dari Jerman, Finlandia, Rusia, dan Slovakia terlibat dalam penelitian untuk menemukan unsur baru dengan nomor atom 112. Pemberian nomor atom 112 ini didapat dengan menjumlahkan nomor atom seng, yaitu 30 dan nomor atom 82 dari timbal (30+82=112). Nomor atom menunjukkan banyaknya proton yang terdapat di dalam inti atom.

Meskipun eksperimen sudah dilakukan 13 tahun yang lalu, namun baru beberapa minggu yang lalu IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry) secara resmi menerima pernyataan dari tim peneliti diatas tentang temuan unsur baru mereka. Dan sekitar kurang lebih enam bulan maka IUPAC akan memberikan persetujuan secara resmi tentang nama dari unsur tersebut. Pada rentang waktu tersebut komunitas ilmuwan akan mendiskusikan perihal nama yang telah diberikan pada unsur baru ini, sebelum IUPAC meresmikannya. “Setelah IUPAC mengetahui penemuan kami, kami yaitu para ilmuwan yang terlibat dalam penemuan ini telah menyetujui nama “copernicium” untuk unsur baru dengan nomor atom 112 tersebut. Kami semua ingin memberikan penghargaan kepada seorang ilmuwan yang sangat berbakat yang telah menubah cara pandang terhadap dunia kita” kata Sigurd Hofmann, ketua tim peneliti.

John Jost, direktur eksekutif IUPAC di Carolina Utara mengatakan bahwa menciptakan unsur-unsur baru membantu para peneliti memahami bagaimana pembangkit listrik tenaga nuklir berkembang dan fungsi bom atom.

Sejak 1981, para ilmuwan di Helmholtz Center telah menemukan enam unsur kimia, yang bernomor 107 – 112. Lima unsur sisanya sudah dikenal dan diberi nama.Pada 1925 para ilmuwan menemukan unsur terakhir yang terdapat secara alami pada tabel periodik. Sejak itu para peneliti telah mencari untuk menciptakan unsur-unsur baru yang lebih berat. Membuktikan keberadaan atom-atom dengan suatu massa yang demikian besar, yang juga disebut dengan unsur superberat, adalah suatu prosedur yang kompleks karena mereka hanya ada selama seper sekian detik yang sangat singkat sekali dan kemudian meluruh secara radioaktif menjadi unsur lain.



Sumber : (Epochtimes.co.id)
http://www.sciencedaily.com/releases/2009/07/090714124848.htm
tempo interaktif
netsains.com

Jumat, 02 Oktober 2009

Baru beberapa hari masuk kuliah Kimia Anorganik 2 udah dikasih pertanyaan seperti ini sama dosen Pak Prof. AK Prodjosantoso Ph.D. Ya udah deh mulailah berburu narasumber yang bisa ngejelasin pertanyaan ini.. Sampe berhari-hari otak-atik komputer sambil melanglang buana ke dunia maya akhirnya dapet juga.
Kita simak baik2 yah temen2 semua..

Logam-logam yang banyak kita temukan di kehidupan sehari-hari,,umumnya memiliki sifat-sifat yaitu dapat mengkilat, dapat menghantarkan kalor dan listrik dan berwarna putih keperakan,,namun tidak pada tembaga yang berwarna merah dan emas yang berwarna kuning..Nah lho,,kenapa??
Warna pada logam ini bisa dijelaskan lho pake teori orbital molekul kata pak Prodjo,,hehe..

Warna logam itu terbentuk berdasarkan transisi electron diantara ikatan-ikatan energinya. Adanya transisi ikatan d dan pelepasan diri dari posisi di ikatan konduksi menyebabkan adanya kemampuan penyerapan cahaya pada panjang gelombang untuk menghasilkan warna emas yang khas itu.

1. Emas dengan nama kimianya Aurum (Au) nomor atom 79


Warna emas yang kuning tersebut disebabkan oleh frekuensi plasmon emas yang terletak pada julat penglihatan. Hal ini mengakibatkan warna merah dan kuning dipantulkan,sedangkan warna biru diserap. Hanya koloid perak yang mempunyai interaksi yang sama terhadap cahaya, tetapi dalam frekuensi yang lebih pendek, sehingga menyebabkan warna koloid perak menjadi kuning.


2. Tembaga dengan nama kimia Cuprum (Cu) nomor atom 29


Warna merah pada tembaga disebabkan oleh struktur jalurnya,, yaitu memantulkan cahaya merah dan jingga dan menyerap frekuensi-frekuensi lain dalam spectrum tampak. Tembaga ketika sedikit melepasi takat leburnya mengekalkan warna kilauan merah jambu apabila cahaya yang mencukupi dipancarkan ke atas warna pijarnya.


Sumber bacaan :
http://www.webelements.com/compounds/gold
http://www.geocities.com/alampermata/metallurgy/gold_colour.html
http://www.wapedia.mobi/ms/Tembaga
http://www.wapedia.mobi/ms/Emas
http://www.chem-is-try.org/
http://www.dayah.com